Perusahaan China Kembangkan Assembly Building System Construction Technology.

JAKARTA - Perusahaan konstruksi China yaitu Huaqing Housing Holding Co, Ltd mengungkapkan bahwa telah memiliki teknologi konstruksi rumah terbaru yaitu Assembly Building System (ABS) Construction Technology. Teknologi tersebut merupakan hasil penelitian salah satu perguruan tinggi di China sejak 20 tahun lalu.
Dilansir dari Liputan6.com (17/10), teknologi tersebut membantu membangun rumah dengan murah, cepat dan tahan lama. Huaqing Housing Holding Co, Ltd bahkan menegaskan bahwa rumah yang akan dibangun di Indonesia mampu bertahan hingga 100 tahun.
"Teknologi ini di China khsusunya dari Tsinghua University meneliti selama 20 tahun untuk mendapatkan teknik ini untuk bangun rumah yang cepat murah dan kuat, tahan lama," ujar Direktur Huaqing Housing Holding Co. Ltd, Chunyu Zhu di Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasiona (PPN)/Bappenas (18/9/17).
Selain itu Zhu mengklaim bahwa rumah tersebut disebut-sebut tahan angin, tahan panas api dan tahan gempa sampai dengan 9 skala richter. Dirinya menjelaskan teknologi seperti ini sebenarnya juga telah dikembangkan di Eropa dan Amerika, namun teknologi konstruksi yang diterapkan di negara-negara tersebut membuat biaya pembangunan rumah lebih mahal.
Sementara itu, Executive Chairman Yida Construction (Overseas) PTE, salah satu mitra dari Huaqing Housing, Thana Balan mengatakan, kisaran harga rumah yang dibangun Huaqing tidak akan jauh berbeda dengan yang dibangun oleh para pengembang lokal. Dengan demikian diharapkan rumah tersebut juga menyasar segmen masyarakat menengah ke bawah.
"Cost akan sama seperti anda membeli rumah yang kosong, tidak ada fasilitas. Kita akan jadikan harga itu supaya pas dengan masyarakat. Ada tiga kategori, dari peringkat ke bawah hingga ke atas. jadi tergantung daripada desain, dengan struktur yang diperlukan," tandas dia.